RiauWicara.com |Jakarta - Dalam beberapa hari terakhir ini publik menyoroti upaya pergantian Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, oleh Anindya B...
RiauWicara.com|Jakarta - Dalam beberapa hari terakhir ini publik menyoroti upaya pergantian Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, oleh Anindya Bakrie. Penguasa Bakrie Group ini dipilih melalui Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Kadin pada Sabtu (14/09) lalu.
Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai upaya melengserkan Arsjad dari kursi ketua umum Kadin menunjukkan betapa memang unsur-unsur kekuasaan, tak lagi bersama dengannya.
Pada Pilpres 2024 lalu, Arsjad ditunjuk menjadi Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud MD yang berseberangan dengan kubu Prabowo-Gibran.
“Oleh karena itu, bagi saya, organisasi apapun ke depan termasuk Kadin harus independen dan netral. Jangan terlampau jauh cawe-cawe dalam urusan politik,” kata Adi Rabu (18/09).
Menurutnya, kursi Kadin yang diperoleh karena “faktor bekingan politik, maka tinggal tunggu waktu kekuasaan itu juga akan menerkam balik”.
“Organisasi apapun termasuk usaha, pendagang, pengusaha ini ya harus netral, jangan terlampau jauh terlibat dalam urusan-urusan politik, supaya biar clear semua,” lanjut Adi.
Hal senada disampaikan Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti. Di tengah kisruh yang terjadi, seharusnya anggota dan pengurus Kadin “satu suara karena kondisi ekonomi saat ini sedang mengalami daya beli yang melemah”.
“Sehingga asosiasi pengusaha seharusnya bahu membahu untuk bisa keluar krisis. Tapi kan masalahnya ada yang mendapat fasilitas dan ada yang tidak dapat fasilitas, sehingga pasti ada yg pro dan yang kontra. Policy (kebijakan) pemerintah harus berlaku sama, semua pengusaha mendapat kesempatan yang sama,” beber Esther.
Ketua Umum Asosiasi Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), Franciscus "Frank" Welirang, mengatakan "Saya kira kita serahkan pada pemerintah untuk penyelesaiannya. Semoga bisa damai-damai saja".
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman, mengatakan, "Asosiasi hanya bagian dari Kadin. Tentu masalah ini biar diselesaikan oleh pengurus."
Ia juga berharap dualisme kepemimpinan ini tidak berlarut-larut.
Adapun Anin dan Arsjad adalah rival sejak Munas Kadin ke-8 pada 2021. Keduanya menginginkan kursi nomor satu Kadin Indonesia. Sebelum Munas berlangsung suara Kadin juga terbelah soal dukungan di antara dua konglomerat.
Namun, hari-hari sebelum pertarungan tiba, Anin dan Arsjad menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Dalam keputusannya, mereka diklaim bersepakat membagi peran dalam Kadin Indonesia: Arsjad Rasyid sebagai Ketua Umum dan Anindya Bakrie menjadi Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Kadin.
"Sudah ada kesepakatan, musyawarah untuk mufakat, yang telah kami sampaikan ke Bapak Presiden, keduanya setuju untuk dua-duanya menjadi ketua, tapi bedanya yang satu Ketua Dewan Pertimbangan Anindya Bakrie, yang satu jadi Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad, tentunya ini akan dibawa ke munas," kata Rosan Roeslani yang ikut mendampingi keduanya menemui Presiden.
Rosan adalah Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2015–2021. Saat itu, Arsjad yang menang secara aklamasi disebut-sebut dekat dengan Jokowi termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Kala itu hubungan Jokowi dengan Megawati belum mengalami ‘panas-dingin’ seperti sekarang.
Dalam perjalanannya, Arsjad ditunjuk Megawati sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud yang didukung PDIP, PPP, Perindo dan Hanura dalam Pilpres 2024. Namun, pesta rakyat yang bertepatan pada hari Valentine 2024 membawa kemenangan bagi Prabowo-Gibran yang didukung Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN dan empat partai non-parlemen.
Sebelum hari pencoblosan, Prabowo Subianto menyempatkan diri bertemu dengan sekutu politik sekaligus Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie, yang juga ayah dari Anindya. Foto kebersamaan mereka diabadikan melalui akun Instagram Prabowo.
“(Konstelasi politik) berubah. Jokowi yang tadinya sama Mega, sekarang Jokowi sangat tergantung sama Prabowo. Sementara Prabowo sendiri kan ada sobat-sobatnya. Itu enggak bisa dipungkiri,” kata pengamat ekonomi, Yanuar Rizky.
Kata Yanuar, jika Arsjad tetap bertahan menjadi ketua umum kadin, tapi hal itu tidak diinginkan oleh penguasa pemerintahan, maka usaha yang dipimpinnya bisa “seret”. Sejauh ini pihak Arsjad mengeklaim masih memperoleh dukungan dari 21 Kadin Provinsi.
“Ngelawan penguasa enggak (akan) dapat izin konsesi IUP (Izin Usaha Pertambangan)... pengurus-pengurus pendukung dia, lama-lama kempes juga,” tambah Yanuar.
Apa keuntungan menjadi ketua umum Kadin? “Akses berada dalam kekuasaan,” kata Yanuar. Proteksi, izin usaha, sampai kerja sama internasional sudah jadi jaminan bagi ketua Kadin.
“Jadi artinya, pemerintah kalau pertemuan G2G (antar pemerintah), ada pertemuan B2B (antar pelaku usaha) pasti B2B-nya orang Kadin,” katanya, sambil menambahkan perebutan kursi ketua Kadin ini ibarat “anak-anak Menteng yang rebutan mainan”.
Apa artinya dualisme kepemimpinan ketua umum Kadin buat khalayak luas? Kata dia, secara ekonomi, tidak ada urusannya dengan rakyat kebanyakan.
Dia menambahkan “job creation (pembukaan lapangan pekerjaan) juga masih jauh.” Pun, dia menggarisbawahi, kekisruhan kepengurusan Kadin merupakan pertarungan elite, yang menunjukkan tatanan bisa “diacak-acak” sebagaimana kisruh Golkar, termasuk ‘pembajakan demokrasi’ dalam pilpres 2024.
“Ini menunjukkan tidak ada perlindungan hukum untuk rakyat kecil, karena yang gedenya (elitenya) bisa mempermainkan hukum. Jadi menurut saya dari kejadian Kadin ini mempertegas bahwa kita semakin jauh dari negara hukum,” tandas Yanuar.
Sekadar tahu, bahwa Arsjad Rasjid terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-8 di Sulawesi Tenggara, untuk periode 2021-2026.
Pengusaha sekaligus Direktur Utama PT Indika Energy Tbk. ini digeser kedudukannya sebagai ketua umum setelah Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) memilih Anindya Bakrie sebagai ketua umum Kadin Indonesia.
Dalam UU No.1/1987 tentang Kamar Dagang dan Industri, presiden memiliki kedudukan mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) terhadap susunan dan keanggotaan organisasi.
Dengan kata lain, presiden menjadi aktor terakhir dalam mengesahkan siapa yang akan duduk sebagai ketua secara sah.
Namun, dalam keterangan kepada media, Presiden Jokowi memerintahkan agar Kadin Indonesia menyelesaikan masalah internalnya sendiri.
“Ini bukan organisasi politik, ini adalah organisasi pengusaha, sehingga saya minta diselesaikan secara baik-baik di internal Kadin. Jangan nanti bola panasnya disorong ke saya,” kata Jokowi.
Jokowi juga menegaskan selama 10 tahun memimpin Indonesia, ia punya hubungan yang baik dengan para ketua dan pengurus Kadin.
“Saya sudah lebih dari sekali menghadiri acara-acara Kadin, baik di masa Pak Suryo Bambang, Pak Rosan Roeslani, Pak Arsjad, Pak Anin, semuanya,” jelasnya.
Presiden juga menyatakan bahwa dirinya terbuka untuk menerima para pemangku kepentingan Kadin di kantornya. “Siapapun ingin bertemu dengan saya, saya terbuka, ndak ada masalah,” katanya.
Menurut situs resminya, Kadin adalah wadah bagi pengusaha Indonesia dan bergerak dalam bidang perekonomian. Kadin merupakan satu-satunya induk organisasi dunia usaha baik di bidang usaha negara, usaha koperasi dan usaha swasta.
Adapun Kadin Indonesia dibentuk pada era Orde Baru, 24 September 1968 yang secara khusus diatur Undang Undang No.1/1987.
Masih berdasarkan UU ini, Kadin Indonesia disebutkan sebagai wadah komunikasi dan konsultasi antar pengusaha Indonesia dan antara pengusaha Indonesia dan pemerintah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah perdagangan, perindustrian dan jasa.
Karena diatur dalam Undang Undang, organisasi dan keanggotaannya ditetapkan oleh Keputusan Presiden.
Bentuk, susunan organisasi, keanggotaan dan lainnya diatur lebih lanjut dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
AD/ART terakhir yang disetujui perubahannya termuat dalam Keputusan Presiden No. 18/2022.
Saat ini, Kadin menjadi wadah bagi lebih dari 160 asosiasi dan perkumpulan perusahaan yang tersebar seluruh Indonesia.
Mereka yang bergabung bergerak di bidang pertambangan dan energi, makanan dan minuman, pertanian dan kehutanan, konstruksi dan properti sampai pariwisata, hotel, keuangan, dan jasa profesi.
Banyak buruh yang bekerja pada pengusaha ataupun perusahaan yang berada di bawah Kadin Indonesia, termasuk produk-produk yang digunakan masyarakat pada umumnya.
COMMENTS