RIAUWICARA.COM|PEKANBARU - Penanganan kemiskinan ekstrem di Kota Pekanbaru ternyata belum optimal dan belum berlangsung secara menyeluruh. A...
RIAUWICARA.COM|PEKANBARU - Penanganan kemiskinan ekstrem di Kota Pekanbaru ternyata belum optimal dan belum berlangsung secara menyeluruh.
Asisten II Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut menyadari kondisi itu.
Ia menyebut kemiskinan ekstrem ini bukan cuma persoalan pangan saja. Namun juga soal kualitas kehidupan warga yang dalam kondisi kemiskinan ekstrem.
Ia menilai selama ini kemiskinan ekstrem baru menyentuh permasalahan pangan saja.
"Seringkali kita terjebak dalam pemahaman terhadap kemiskinan ekstrem yang kurang tepat," jelasnya.
Menurutnya, kemiskinan ekstrem juga berdampak kepada cara mendapatkan akses air bersih. Lalu lingkungan tempat tinggal yang masuk dalam kawasan kumuh.
"Jadi kita menghitung upaya intervensinya bukan hanya dari bantuan stimulus saja," paparnya.
Ia menilai upaya lainnya agar warga keluar dari kemiskinan ekstrem dengan perbaikan akses jalan.
"Aksesnya harus bagus, lalu penyediaan air bersih. Jadi penanganannya menyeluruh," ulasnya.
Ingot mengajak semua OPD untuk punya pemahaman yang sama tentang kemiskinan ekstrem.
Hal ini upaya agar program penanganan kemiskinan ekstrem jadi tepat sasaran serta saling sinergi.
.jpeg)
COMMENTS