RIAUWICARA.COM|PERAWANG - Dikutip dari CNBC Indonesia, pelarangan ekspor crude palm oil (CPO) dan produk turunannya membuat stok minyak gor...
RIAUWICARA.COM|PERAWANG - Dikutip dari CNBC Indonesia, pelarangan ekspor crude palm oil (CPO) dan produk turunannya membuat stok minyak goreng melimpah. Akan tetapi penurunan harga secara signifikan komoditas ini belum juga terjadi.
Sejak November tahun lalu, harga minyak goreng selalu bergerak naik. Harganya sempat turun di awal Februari saat pemerintah memberlakukan Harga Eceren Tertinggi. Namun, harga minyak goreng kembali melonjak sejak akhir Februari karena pasokan berkurang.
Harga minyak goreng sudah melambung sejak Desember 2021 karena lonjakan harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar internasional. Untuk menstabilkan harga minyak goreng, pemerintah mengambil kebijakan dengan memberikan subsidi sehingga harga minyak goreng dijual Rp 14.000 per liter. Belum genap sebulan, pemerintah mengubah kebijakan dengan meminta produsen menjual minyak goreng dengan HET per 1 Februari.
Namun, kebijakan tersebut juga kembali berganti. Mulai 16 Maret lau, pemerintah mengizinkan harga minyak goreng dijual sesuai mekanisme pasar. Setelah pemberlakuan kebijakan harga pasar, minyak goreng kembali menghiasi rak-rak toko ritel. Namun, harga minyak goreng belum juga turun.
COMMENTS