Yogyakarta – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Eko Prasetyanto mengatakan kolaborasi dan komunikasi insentif menjadi kun...
Yogyakarta – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Eko Prasetyanto mengatakan kolaborasi dan komunikasi insentif menjadi kunci dalam memperkuat hubungan pusat dan daerah. Dengan langkah tersebut, antar lembaga pemerintahan dapat saling memberi saran dan perbaikan kinerja masing-masing. Demikian disampaikan dalam acara Rapat Koordinasi Pembinaan Hubungan Pusat dan Daerah dalam Kebijakan Dalam Negeri, di Yogyakarta, Selasa, 24 Mei 2022.
“Pada pertemuan ini, Bapak dan Ibu, kami mengajak kita semua untuk meningkatkan kolaborasi dan komunikasi dengan turut berpartisipasi, dengan memberikan saran dan masukan untuk perbaikan kinerja kita ke depan,” ucapnya.
Kolaborasi dan komunikasi yang intensif antara lembaga pemerintah, terang Eko, juga bentuk realisasi dari nilai-nilai BerAKHLAK yang menjadi pegangan para aparatur negara. “Kita akan terus mendorong _core value_ BerAKHLAK ini; berorientasi pelayanan kepada masyarakat, mengerjakan segala sesuatu dengan kompeten, akuntabel, harmonis, loyal. Kemudian adaptif dan kolaboratif,” tambahnya.
Lebih lanjut Ia menyakini, dengan nilai tersebut, tantangan yang dihadapi pemerintah daerah dapat dituntaskan. “Saya kira ini kunci yang perlu kita lakukan,” tekannya pada nilai-nilai BerAKHLAK.
Selain itu, ia mengingatkan pemerintah daerah untuk memperkecil kesalahan dalam pengambilan keputusan. “Sebagaimana yang sering disampaikan Bapak Menteri Dalam Negeri bahwa bekerja dengan meminimalkan persoalan dan berprestasi tinggi,” tambah Eko.
Hal tersebut, lanjutnya, karena tuntutan dan tantangan pemerintah daerah saat ini demikian besar. “Permasalahan yang kita hadapi semakin kompleks. Namun tetap harus kita selesaikan. Sebab itu, dengan nilai-nilai BerAKHLAK ini dan kerja keras, kita dorong untuk dapat terselesaikan,” pungkasnya.
Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Pakualaman X, menyepakati hal tersebut. Ia pun mengakui Yogyakarta tidak lepas dari tantangan yang ada. “Permasalahan pembangunan di DIY saat ini semakin kompleks dan dinamis Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator sasaran dalam RPJMD (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah) DIY 2017-2022 yang belum tercapai secara optimal,” ungkap Pakualaman X.
Lebih lanjut, Wakil Gubernur DI Yogyakarta tersebut mengatakan diperlukan peningkatan kinerja dan strategi penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam menuntaskan permasalahan tersebut. “Kualitas dan pelaksanaan program harus terus ditingkatkan, dibarengi dengan upaya peningkatan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, agar terlaksana pembangunan yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di Yogyakarta, tanpa terkecuali,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia pun meminta bantuan BSKDN untuk terus membantu DI Yogyakarta, termasuk dengan mengadakan diskusi seperti yang tengah dilaksanakan. “Besar harapan kami agar kegiatan ini dapat meningkatkan sinergitas antar pemerintah pusat dan DIY, terutama dalam menjalankan praktik baik dimana penyelenggaraan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pada seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.
Menyambut hal tersebut, Kepala BSKDN berkomitmen untuk terus memperhatikan perkembangan Yogyakarta sebagai daerah yang potensial. Ia juga mengharapkan ada masukan yang sama dari Pemerintah Daerah Yogyakarta terus berkolaborasi. “Kita ketahui bersama, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah provinsi yang memiliki kemajuan dan keunggulan, yang perlu menjadi perhatian kita. Oleh karena itu, masukan dari Bapak dan Ibu dalam kegiatan ini, tentu kami butuhkan,” ucap Eko.
(ES)
COMMENTS